Selasa, 20 November 2012

Latihan membuat Khobar dengan Alladzi sebagai Mubtada’nya » Alfiyah Bait 817-818-819

–••Ο••–

الإخبار بالذي والألف واللام

Bab Membuat Khobar dengan ALLADZII atau ALIF LAM
مَا قِيلَ أخْبِرْ عَنْهُ بِالَّذيْ خَبَرْ ¤ عَنِ الَّذي مُبْتَدأ قَبْلُ اسْتَقَرْ

Suatu yg dipertanyakan dg soal: “Buatkanlah khobar darinya dengan Alladzi!” adalah (membuat) Khobar dari Mubtada’ Alladzi yg menetapi sebelumnya
وَمَا سِواهُمَا فَوَسِّطْهُ صِلَهْ ¤ عَائِدُهَا خَلَفُ مُعْطِيْ التَّكْمِلَهْ

Lafazh selain keduanya (selain Alladzi dan Khobarnya) letakkanlah ditengah-tengah sebagai Shilah, dan ‘Aidnya adalah pengganti Isim pemberi penyempurna (yakni ‘Aid Dhamir yg menggantikan posisi Isim yg dibuat khabar sang penyempurna faidah).
نَحْوُ الَّذِيْ ضَرَبْتُهُ زَيْدٌ فَذَا ¤ ضرَبْتُ زَيْداً كَانَ فَادْرِ الْمَأخَذَا

Seperti contoh: “Alladzii dhorobtuhuu Zaidun” maka ini hasil dari rupa kalimat: “Dhorobtu Zaidan”. Maka fahamilah (qiyaskanlah) dasar pengambilannya
وَباللَّذَيْنَ وَالَّذِينَ وَالَّتي ¤ أَخْبِرْ مُرَاعِياً وِفَاقَ الْمُثْبتِ

Juga buatkan khabar dengan Alladzaini, Alladziina dan Allatiy, seraya mempertimbangkan kecocokan terhadap lafazh yg ditetapkan (yakni, kecocokan antara Aid Dhamir Shilah Maushul dengan Isim yg ditetapkan menjadi Khobar).

–••Ο••–

Bab ini dicantumkan oleh Ulama Nahwu sebagai latihan bagi siswa dalam ilmu Nahwu, sebagaimana mereka membuat Bab Abniyah untuk melatih siswa dalam tamrin ilmu Shorof.
Bab ini digunakan sebagai ujian khusus, atau sebagai penguatan hukum atas pengetahuan siswa akan ilmu nahwu, karena disini juga mencakup pemusnadan pada isim Dhamir dan isim Zhahir. atau sebagai latihan ringkas atas kecakapan siswa dan semacamnya.
Apabila kamu ditanyakan dengan contoh soal berikut :
Butkan khobar dari kata KHALIDUN dengan Isim Maushul ALLADZI pada kalimat berikut :
خالد منطلق

KHALIDUN MUNTHALIQUN = Khalid Pergi

Maka untuk menjawab gunakan metode 5 langkah sbb :

1. Gunakan isim maushul yg sesuai dg pertanyaan (Khalidun), dan letakkan di awal kalimat sebagai mubtada’.
2. Letakkan kata yg ditanyakan (Khalidun) pada akhir kalimat, karena akan dibuat Khobar.
3. Merofa’kan kata yg ditanyakan (Khalidun) karena menjadi Khobar.
4. Kata yg lain (Munthaliqun) diletakkan di tengah-tengah antara Isim Maushul dan Khabarnya, sebagai Shilah Maushul.
5. Memasang Dhamir/A’id pada posisi kata yg dipertanyakan dan menyesuaikannya baik Maknanya dan I’robnya, sekaligus menyesuaikan dengan Isim Maushul sebagai ‘Aid Shilahnya.

Maka jawabannya adalah :
الذي هو منطلق خالد

ALLADZI HUWA MUNTHALIQUN KHALIDUN = yang pergi itu adalah Khalid

Contoh pertanyaan lagi berikut menggunakan Isim Mutsanna :
Buatkan khobar dari kata AL-MUHAMMADAINI pada kalimat berikut :
أكرمت المحمدين

AKROMTU AL-MUHAMMADAINI = aku menghormati kedua Muhammad itu.

Maka jawabannya :
اللذان أكرمتهما المحمدان

ALLADZAANI AKROMTUHUMAA AL-MUHAMMADAANI = yang aku hormati itu adalah kedua Muhammad.

Contoh jawaban jika pertanyaannya menggunakan kata Jamak :
الذين أكرمتهم المحمدون

ALLADZIINA AKROMTUHUM AL-MUHAMMADUUNA = yang aku hormati itu adalah mereka Muhammad.

Contoh jawaban untuk kata Mu’annats :
التي أكرمتها هند

ALLATI AKROMTUHAA HINDUN = yang aku hormati itu adalah Hindun.

Dan qiyaskan pada contoh pertanyaan yg lain.

PERHATIAN !
Tentang Al-Mukhbar ‘Anhu (isim yg dikhobari) dalam ilmu Nahwu pada Bab ini adalah isim yg dijadikan khobar dari Isim maushul yg dijadikan Mubtada’nya.

Dan sebaliknya menurut zhahirnya lafaz pertanyaan adalah membuat khobar dari Isim yg disebut sebagai Al-Mukhbar ‘Anhu dalam arti dari Mubtada’ yg akan dikhobari dengan Isim Maushul sebagai Khobarnya. Tidak demikian maksud pertanyaan, sebab ketika isim yg dipertanyakan tsb sebagai al-Mukhbar Anhu dari segi Makna, maka benar jika diucapkan dengan pertanyaan “IKHBAR ‘ANHU!/Buatkan khobar darinya!” yakni Khobar yg terbuat dari Isim dalam pertanyaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar