Selasa, 20 November 2012

Pengertian Fa’il » Alfiyah Bait 225

Ο••–

الْفَاعِلُ الَّذِي كَمَرْفُوعَيّ أَتَى ¤ زَيْدٌ مُنِيْرَاً وَجْهُهُ نِعْمَ الْفَتَى

Yang disebut Fa’il adalah seperti kedua lafazh yg dirofa’kan dalam contoh: “ATAA ZAIDUN MUNIIRON WAJHUHU NI’MAL FATAA = zaid datang dengan berseri-seri wajahnya seorang pemuda yg beruntung”.

Yakni, (1). Fa’il yg dirofa’kan oleh fi’il mutashorrif atau oleh fi’il jamid seperti contoh “ATAA ZAIDUN dan NI’MAL FATAA”. (2). Fa’il yg dirofa’kan oleh syibhul fi’li/serupa pengamalan fi’il seperti contoh: MUNIIRON WAJHU HU

–••Ο••–

Pengertian Fa’il menurut bahasa adalah: yang mengerjakan pekerjaan (subjek), contoh:
كتب الطالبُ

KATABA ATH-THOOLIBU = siswa menulis
مات زيد

MAATA ZAIDUN = zaid meninggal dunia

Pengertian Fa’il menurut istilah adalah : ISMUN AL-MUSNAD ILAIHI FI’LUN ‘ALAA THORIIQOTI FA’ALA AW SYIBHU HU. Artinya: Isim yang dimusnadi oleh Fi’il atas jalan FA’ALA (Fi’il Mabni Ma’lum) atau disandari oleh Serupa Fi’il.

Penjelasan Definisi:

ISMUN = Kalimah Isim : Mencakup Isim yang Shorih, berupa Isim Zhohir dan Isim Dhamir.

Contoh Fa’il Isim Zhohir:
قام زيد

Zaid berdiri

Contoh Fa’il Isim Dhamir:
قمـت

Aku berdiri

Juga mencakup Isim Mu’awwal yaitu kalimat yg ditakwil masdar, berupa jumlah ANNA beserta Isim dan Khobarnya, atau AN Masdariyah beserta Fi’ilnya, atau MAA Masdariyah beserta Fi’ilnya.

Contoh: Fa’il Isim Mu’awwal dari jumlah ANNA + Isimnya + Khobarnya:
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ

Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran).. (Al-’Ankabuut : 51)

Contoh: Fa’il Isim Mu’awwal dari jumlah AN Masdariyah + Fi’il:
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah (Al-Hadiid : 16)

Contoh: Fa’il Isim Mu’awwal dari jumlah MAA Masdariyah + Fi’il, dalam Sya’ir:
يسر المرء ما ذهب الليالي # وكان ذهابهن له ذهابا

Kepergian banyak malam menggembirakan seseorang (contoh pesta ulang tahun), padahal kepergian malam itu baginya adalah kepergian umur.

AL-MUSNAD ILAIHI FI’LUN = yang dimusnadi oleh Fi’il : Baik oleh Fi’il Mutashorrif seperti pada contoh-contoh diatas atau dimusnadi oleh Fi’il Jamid:

Contoh Fa’il dimusnadi oleh Fi’il jamid:
نِعْمَ العبدُ

NI’MA AL-’ABDU = sebaik-baik hamba.

Keluar dari definisi “dimusnadi oleh Fi’il” apabila dimusnadi oleh Jumlah, maka tidak dinamakan Fa’il tapi dinamakan Mubtada’.

Contoh Isim yg dimusnadi oleh Jumlah bukan dinamakan Fa’il tapi Mubtada’:
وَاللَّهُ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً

Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) .. (An-nahl : 65)

‘ALAA THORIIQOTI FA’ALA = atas jalan FA’ALA (Fi’il Mabni Ma’lum): Yakni menggunakan susunan Fi’il Mabni Ma’lum. Keluar dari definisi ini penggunaan susunan Fi’il Mabni Majhul, maka musnad ilaihnya tidak dinamakan Fa’il tapi dinamakan Naibul Fa’il.

Contoh Isim yg dimusnadi oleh Fi’il Mabni Majhul, bukan dinamakan Fa’il tapi Naibul Fa’il:
كتب الكتاب

KUTIBA AL-KITAABU = kitab itu telah ditulis

AW SYIBHU HU = atau dimusnadi oleh Serupa Fi’il : Yakni lafazh yg beramal seperti Fi’il, seperti Isim Fa’il, Sifat Musyabbahah, Isim Tafdhil, dan lain-lain.

Contoh Isim yg dimusnadi oleh Isim Fa’il:
أداخلٌ صالحٌ المسجدَ

Apakah Sholeh yang masuk masjid?

Contoh Isim yg dimusnadi oleh Sifat Musyabbahah:
زيد حسن وجهه

Zaid tampan wajahnya

Contoh Isim yg dimusnadi oleh Isim Tafdhil:
العلمُ أفضلُ من المال

Ilmu lebih utama daripada harta *

* pada contoh lafaz AFDHOLU menyimpan Fa’il berupa Isim Dhamir Mustatir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar